Akhbar Ma'arief :)
Saya orangnya sederhana, beda sama mantan kamu. Jadi kalau kamu benar cinta, cintai saja apa sederhananya | Email: akbarmaarief30@gmail.com
Sabtu, 06 Januari 2018
Aku Ingin Menjadi Kamu
Kamis, 07 September 2017
Ini sedikit dari banyak hal yang membuat saya bahagia padamu
Saya bahagia pada senyummu yang sederhana, pada hadirmu yang apa adanya, pada perhatianmu yang istimewa. Saya bahagia, atas kamu.
Saya bahagia mendengar tertawamu yang gurih, saya bahagia mendengarkan ceritamu yang berulang-ulang, saya bahagia mendengarkanmu, apapun itu
Saya bahagia menemanimu sepanjang hari, meski hanya melakukan hal-hal konyol yang tidak bisa dinikmati orang lain.
Saya bahagia menghabiskan waktu bersamamu, meski kadang kita hanya lebih banyak diam dari pada saling berkata-kata.
Saya bahagia walau hanya dengan mengingatmu saja.
Saya bahagia walau kamu tak pernah tau kamu yang menjadi alasan saya bahagia.
Saya bahagia mendengarmu bercerita tentang dirimu, tentang apa saja yang kau suka, yang tak kau suka, tentang masadepan, juga masalalumu.
Saya bahagia bisa mendengar suaramu di telepon walau hanya beberapa detik.
Saya bahagia setelah seharian mencaritahu kabarmu, dan tau kalau kau baik-baik saja.
Saya bahagia melakukan apa saja yang bisa membuatmu tersenyum di hadapan saya.
Saya bahagia menuliskan tulisan-tulisan ini untuk kamu.
Saya bahagia saat bersamamu.
Saya bahagia bisa bertemu denganmu walaupun pada akhirnya kau kesal dengan apa yang kuperbuat.
Saya bahagia bisa membuatmu tetap tegar dalam menghadapi segala permasalahan.
Saya bahagia bisa menjadi salah satu orang yang membuatmu tersenyum saat kau senang ataupun sedih
Saya bahagia mengantarkanmu pulang ke rumah sehabis kita berdua menikmati waktu untuk bertemu.
Saya bahagia saat pikiran terus tertuju padamu, saat saya terbangun dan sebelum tidur. Selalu.
Saya bahagia bisa mendengarkan impian-impianmu, meski tak selalu impianmu yang menyebut ‘aku’ di dalamnya.
Saya bahagia saat kau mengajakku ke rumahmu dan kau perkenalan aku dengan kedua orang tuamu.
Saya bahagia bisa menjaga dirimu dengan aman dan membuatmu nyaman.
Saya bahagia menjadi orang yang menyatakan perasaan padamu dan kupertahankan hingga saat ini.
Saya bahagia kau masih bersedia menemuiku, walau hanya beberapa menit saja.
Hingga saat ini saya masih bahagia, karena perasaan padamu tak pernah selesai. Masih sama. Saya masih mencintaimu. Dan saya bahagia.
Menunggumu untuk menjadi istri dalam waktu yang lama pun aku bersedia, itu pun masih bisa membuat saya bahagia. Lalu masih adakah alasan untuk berhenti mencintaimu?
Aku ingin mencintaimu tanpa patah
Disini..
ada rintik yang merintih. ada rindu yang tertatih.
“aku ingin menemukanmu dalam kangen-kangen yang berdoa. Aku ingin memelukmu dalam rindu-rindu yang manja.”
di setetes hujan yang menari. ada dingin-dingin yang berpeluk sepi. ada dada yang menahan rasa. ada kita yang terus berpura-pura.
“saat kau semakin menjauh, sesungguhnya kau membuat yang utuh menjadi runtuh. Saat kau memilih jenuh. Sesungguhnya kau merusak yang penuh menjadi rapuh.”
di sore yang basah; aku ingin mencintaimu tanpa patah.
Selasa, 20 Juni 2017
Temani Aku, Hingga Senja Menutup Usia
Kamu yang percayakan hatimu padamu. Kamu yang bersedia bersetia mendampingku. Bahkan, saat aku berada di titik terendah dalam hidupku. Menjadi seseorang yang bersedia berbagi tempat melepas lelah. Kamu cinta, yang membuat aku mengerti rasanya diterima. Kamu rindu, yang membuatku paham rasanya ditunggu. Saat hidup terasa berat, kamu tetap memelukku erat. Kamu yang selalu meyakinkan, bahwa taka da yang tak mungkin saat kita bersedia saling menjaga ikatan. Bahkan, saat kamu terlalu lelah, tetap saja bersedia menemani aku hanya untuk memastikan agar aku tidak patah. Walaupun, terkadang aku selalu membuat kesal terhadap sifat aku yang menyebalkan ini.
Sempat aku berpikir, bahwa aku ini tidak pantas untuk dirimu. Aku yang selalu membuat kesalahan-kesalahan yang bisa membuat kamu marah, dan kesal. Aku berpikir kalau aku ini tidak bisa menjadi pria yang terbaik untuk hubungan ini, membuat aku menjadi seseorang yang pesimis. Aku yang belum bisa membuat mu bahagia dan tertawa lepas karena aku, tersenyum tanpa ada paksaan apapun. Namun, aku menyadari, kamu adalah orang terpenting dalam hidupku. Tetaplah menjadi kekasih yang baik. Menjadi perempuan yang selalu memeluk erat saat aku mulai tak lagi kuat. Menjadi kekasih terhebat yang menemani melalui fase-fase sulit dalam hidup. Bersamamu ingin kuhadapi segalanya sampai waktu menutup usia kita. Tetaplah jadi seseorang yang bersedia mendampingiku. Hingga tiba waktu kita tak lagi bisa saling menatap dengan mata. Sampai hari di mana tubuh kita lemah tak berdaya.