Sabtu, 09 Juli 2016

Sajak ini gue bikin buat para pencinta yang suka patah hati atau sedang jatuh hati.


Tidak perlu menunggu dewasa untuk merelakan perasaan. Contohlah anak-anak, hanya menangis untuk yang perlu ditangisi.

Asa telah melebur menjadi luka. Doa telah terkikis oleh nafsu dan prasangka.

Malam ini terasa lebih istimewa. Entah kamu yang sedang manis-manisnya atau aku yang sedang rindu-rindunya.

Dalam kesendirian, aku berjalan bersama para kenangan.

Cantikmu ibarat jalan tol baru dibuka. Mulus, tak berlubang, semuanya saling menyalip jadi yang terdepan, dan menimbulkan banyak korban.

Aku tak berani lagi bertatap mukamu, sebab yang terlukis hanyalah luka, yang membuat kita tak pernah lagi tegur sapa.

Ada tawamu tertinggal dipelantaran, membawa secerca kenangan penuh kerinduan. Memungutnya aku tak bisa, pertanda hati masih terluka.

Tergores oleh pisau, sakit hati yang sangat memukau, dan memimpikanmu membuatku mengigau.

Tak usah kita bicara rindu, jika dirimu sudah tak menaruh hati pada ku.

Jalan berkelok, aspal bergelombang. Kamu tak pernah menengok, walau aku t'lah berjuang.

Duduk menepi dengan segelas kopi sembari menanti sebuah hati yang tepat ku singgahi.


Sekian dari sajak yang gue bikin, kalo ada kata-kata yang kurang atau ada kesalahan. Tolong beritahu ya gaes...


Selamat membaca.