Jumat, 28 Oktober 2016

Tidak ada yang bisa dipaksakan

Ada banyak hal di dunia ini yang selalu menjadi misteri. Barangkali, itulah cara Pencipta membuat dunia menjadi lebih menarik. Hal-hal yang kadang tidak pernah bisa ditebak. Ada juga hal-hal yang awalnya begitu menyenangkan, namun berakhir begitu menyakitkan. Perpisahan dan patah hati, misalnya. Pengkhiatan dan pengingkaran janji, contoh lainnya. Hal-hal seperti ini akan selalu dekat dengan manusia. Begitulah, hati dan perasaaan diciptakan. Ia memang ditakdirkan jatuh dan merasakan. Semua hal itu, sesungguhnya hanya bagian dari begitu banyak cara Pencipta memberi pemahaman.

Kau dan aku tidak pernah tahu. Apa yang akan terjadi esok. Apa yang akan terjadi sore nanti, malam nanti, bahkan satu detik setelah membaca tulisan ini. Begitu banyak kemungkinan. Bisa kabar baik, bisa jadi kabar yang membuat kita merasa kecewa. Sedih. Tidak jarang, seseorang yang paginya ceria. Sore hari sudah murung dan merasa hidup seolah tidak berguna. Bisa jadi yang kemarin baru saja menyatakan cinta. Pagi ini semuanya terasa hambar dan hampa. Ternyata yang dikatakan cinta bukanlah cinta. Hanya rasa penasaran saja. Alasan, terkadang cinta memang butuh diuji waktu yang lama sebelum menerima.

Pada hal yang lain, ada yang kemarin bersikeras tidak butuh. Pagi ini perasaan rindu mulai tumbuh. Perasaan sayang mulai datang. Tiba-tiba takut merasakan kehilangan. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Perasaan memang diciptakan dengan cara kerja yang unik. Tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Hanya saja, satu yang bisa dilakukan, saat perasaan baik itu datang: jagalah. Hanya dengan menjaga, yang tumbuh akan terus utuh. Yang terasa akan tetap ada. Cinta tetaplah cinta. Kadang membuat kita begitu bahagia. Namun, tak jarang menghadirkan perih yang tidak terkira.

Hal lain yang harus dipahami adalah tentang bagaimana perasaan itu bertahan. Tidak ada yang abadi memang. Alasan kenapa kita harus belajar tidak berlebihan. Sebab, apa pun yang berlebihan seringkali menimbulkan hal yang tidak menyenangkan secara berlebihan pula. Berlebihan sayang bisa saja akhirnya berlebihan pula sakitnya. Saat semua kenyataan tiba-tiba saja berbalik. Sebab, segala yang dimulai pada akhirnya selalu minta diselesaikan. Mau tidak mau, siap tidak siap. Yang ingin berakhir akan tetap berakhir. Begitu banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dipaksakan untuk tetap sama. Begitu pula, yang ingin pergi biarlah pergi. Pada saatnya tidak ada satu orang pun bisa mengelak dari perpisahan. Tidak ada gunanya memaksakan harapan untuk tetap tinggal pada sesuatu yang ingin tanggal.